Halaman

Minggu, 09 Desember 2018

Penerapan Witing Tresno Jalaran Songko Kulino

Saya adalah termasuk orang yang tidak percaya tentang cinta pada pandangan pertama. Bagi saya semua butuh proses tidak ujug-ujug atau tiba-tiba saja datang begitu saja. Apalagi sebuah usaha, butuh proses panjang untuk sampai pada taraf kategori sukses. Kalau memang usahanya cepat berkembang besar karena sering mendapatkan keberuntungan, jelas keberuntungan tersebut adalah keberuntungan yang diusahakan. Seperti orang memancing yang pulang membawa tangkapan ikan yang banyak, memang dia beruntung dapat ikan banyak,, tetapi keberuntungan yang diusahakan yaitu mau membawa pancingan.. mau memasang umpan yang disukai ikan.. dan mau menaruh pancingan tersebut di tempat yang diperkirakan banyak ikannya.

Kembali pada masalah cinta. Bagi saya cinta bisa terwujud karena proses yang mendahuluinya. Kalau pandangan pertama seorang laki-laki pada perempuan dan ada rasa ketertarikan,, itu bukan cinta. Bisa jadi itu adalah rasa kagum, senang atau suka, bahkan mungkin nafsu,, tapi bukan cinta.
Seperti sebuah ungkapan orang Jawa,  "witing tresno jalaran songko kulino". Kalau diartikan, pengertian nya adalah cinta bisa tumbuh karena terbiasa. Bukanya saya menganjurkan untuk pacaran agar terciptanya sebuah cinta, tetapi masih ada cara lain yang lebih islami untuk menumbuhkan cinta tersebut. Yaitu ta'aruf dan kalau sudah merasa cocok lalu menikah. Barulah "songko kulino" yang artinya dari terbiasa tersebut akan menumbuhkan cinta yang sesungguhnya.

Itu juga yang terjadi antara diriku dan juga ibu dari anak ku. Dulu kami berada dalam satu lembaga pendidikan, jadi sering bertemu dan kenal satu sama lain tetapi tidak pernah terjadi apa-apa,, apalagi pacaran. NO. Baru pada semester akhir ada benih-benih rasa suka dan diteruskan ta'aruf dengan keluarga.. dan diteruskan menikah.. dan diteruskan membina rumah tangga.. dan diteruskan dengan yang lain sebagainya..

"Songko kulino" itulah yangg memupuk cinta diantara kami.
Terbiasa bersama..
Terbiasa berinteraksi..
Terbiasa menerima kekurangan dan kelebihan..
Terbiasa saling mendukung.. 
Dan terbiasa-terbiasa yang lain yang menyebabkan cinta kami yang awalnya sebesar bukit mondoleko menjadi sebesar gunung semeru... uhuuyy!!

"Witing tresno jalaran songko kulino" itu tidak melulu hanya berlaku untuk masalah percintaan. Banyak hal lain yang sebab songko kulino itu bisa menjadi tresno. Semisal sebuah pekerjaan. Karena terbiasa melakukan pekerjaan tersebut dan secara terus-menerus terjadi maka akan menumbuhkan cinta dan menjadikan kita profesional didalamnya. Tentu diawal harus ada rasa suka dahulu yang ditanamkan. Kalau sudah tidak ada rasa suka tentu kita tidak akan mau menjalani pekerjaan tersebut terus-menerus.

"Witing tresno jalaran songko kulino" itu juga berlaku pada hal-hal yang berhubungan dengan ritual keagamaan. Kita semua tahu bahwa dalam Islam telah diwajibkan sholat lima waktu dalam sehari semalam. Ada sholat Jum'at yang dilaksanakan seminggu sekali,  dan ada sholat lain yang disunahkan dilakukan dalam waktu-waktu tertentu.

Mengapa semua itu kok di perintahkan?

Tidak lain tujuannya adalah agar tumbuh rasa cinta dari seorang hamba kepada Tuhannya. Coba bayangkan kalau ibadah itu hanya dilakukan satu bulan sekali,, bagaimana bisa tumbuh rasa cinta kalau berhubungan saja jarang!!!
Pada sebuah hadist Qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah R.A,  Nabi Muhammad SAW bersabda: 

يقول اللّه تعالى : انّاعند ظنّ عبدى بى وانّا معه اذا ذكرنى فاِنْ ذكرانى فى نفسه ذكرته فى نفسى واِن ذكرانى فى ملاء ذكرته فى ملاء خير منهم واِن تقرّب اليّ بشبْر تقرّبتُ اليه ذراعًا وان تقرّب اليّ ذراعًا تقرّبتُ اليه باعًا وان اتانى يمشى اتيته هزْولةً (رواه البخارى، رقم ٧٤٠٥ - ومسلم، رقم ٢٦٧٥

"Allah Ta'ala berfirman : 'Aku tergantung persangkaan hambaKu kepadaKu. Aku bersamanya kalau dia mengingatKu. Kalau dia mengingatKu pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diriKu. Kalau dia mengingatKu di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diriKu sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangiKu dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari (HR Bukhari, no. 7405 dan HR Muslim, no. 2675)

Semakin kita mendekat kepada Allah, maka Allah juga akan semakin dekat dengan kita,, dan rasa cinta itu akan tumbuh besar dengan sendirinya.
Demikian pula apabila kita ingin memupuk rasa cinta kepada baginda nabi Muhammad SAW,  maka kita juga harus sering bersholawat pada beliau sehingga cinta kita juga akan semakin melekat pada beliau.

Pada bentuk penerapan yang lain, "witing tresno jalaran songko kulino" juga merupakan bentuk istiqomah dari suatu pekerjaan/kegiatan. Yaitu sebuah pekerjaan/kegiatan yang dilakukan secara disiplin dan terus-menerus. Seperti sholat yang apabila kita kerjakan secara istiqomah, maka kita akan merasa menyesal apabila meninggalkan nya karena rasa cinta kita pada sholat tersebut.
Itulah mengapa pekerjaan yang dilakukan secara istiqomah akan menjadikan diri kita ahli dan profesional didalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar