Halaman

Rabu, 09 Januari 2019

Kisah Inspiratif: Setiap Hari Kepala Sekolah ini Memasak untuk Seluruh Muridnya

Guru adalah profesi yang mulia. Berkat gurulah kita bisa baca tulis dan punya ilmu pengetahuan. Begitu banyak kemanfaatan yang diberikan oleh seorang guru, sampai-sampai Sayyidina Ali RA merelakan dirinya menjadi budak bagi orang yang telah mengajarkan ilmu kepada Beliau walaupun satu huruf, jikalau memang itu diinginkan oleh sang guru tersebut.

Tugas utama seorang guru adalah menularkan ilmu yang dia punya kepada muridnya. Menurut pakar pendidikan, guru yang luar biasa adalah guru yang bisa menginspirasi murid-muridnya. Tidak hanya ilmu yang didapat oleh si murid, akan tetapi gurunya juga merupakan sumber inspirasi baginya.

Dilansir dari detik.com berikut kisah seorang guru yang menjadikan gurunya sebagai inspirasi dalam kehidupannya.

Zhang Zhanliang merupakan kepala sekolah di sebuah sekolah dasar, yang berada di pedalaman China, di Provinsi Jiangxi. Setiap harinya dia memasak dalam porsi yang sangat besar, untuk dibagikan kepada murid-muridnya, di mana sebagian besar orang tua mereka berkerja dan tidak ada yang mengurus mereka.

Dilansir SCMP (04/01), Zhang melakukan semua ini untuk membalas kebaikan gurunya ketika ia masih kecil. Zhang yang kini sudah berusia 45 tahun, dulunya merupakan seorang anak yatim, yang sering diberikan makanan dan pakaian oleh gurunya itu.
Kini ia bertekad untuk membalas kebaikan sang guru, dengan melakukan hal yang sama untuk murid-muridnya. Sejak 4 bulan yang lalu, setiap harinya Zhang membagikan makanan hangat yang bernutrisi untuk semua muridnya, hal ini membuatnya menjadi perbincangan hangat di media dan internet China.

"Anak-anak ini tidak kekurangan uang, tapi mereka kekurangan kasih sayang dari orang tua mereka," ungkap Zhang dalam sesi wawancara. Kepopuleran Zhang ini berawal dari video yang diunggah di situs Weibo, dan langsung mendapatkan banyak pengikut serta penggemar.

Zhang sendiri sudah menjadi guru sejak tahun 1993. Setelah sang ayah meninggal, Zhang sering bolos sekolah. Lalu sang guru akan menenangkannya dengan makanan hangat, dan tidak menghukumnya.

Menurut Zhang, memasak untuk anak-anak ini membuatnya senang karena dapat memberikan kasih sayang yang hilang dari orang tua mereka.
Setiap paginya Zhang membeli bahan-bahan makanan ke pasar. Ia lalu mulai menyiapkan semua bahan-bahannya setiap jam 2 siang. Jadi ketika anak-anak pulang sekolah sekitar jam 4 sore, semua makanan itu sudah tersedia.

Zhang yang memiliki gaji sebsar 4.500 yuan (Rp. 9.360.000,-) per bulan, menggunakan sebagian besar gajinya untuk membeli bahan makanan tersebut. Setiap harinya dia menghabiskan sekitar 80 yuan (Rp. 166.400,-) untuk kebutuhan memasaknya.
"Saya memiliki uang yang cukup, saya juga tidak minum alkohol atau merokok. Istri saya juga mendukung hal ini," ungkapnya.
Para murid Zhang biasanya sudah mengantri di depan makanan untuk dibagikan, tak jarang para murid ini berteriak senang, ketika melihat Zhang membawa makanan yang masih panas. Setelah dibagikan, nantinya mereka semua akan makan bersama-sama.

Salah satu makanan yang paling sering dimasak Zhang, ada daging iga dengan nasi ketan. Mie dengan daging sapi serta jamur, serta sup rumput laut dengan bakpao, hingga mie dengan irisan daging dan potongan hati.

"Anak-anak di desa pedalaman seperti ini biasanya dibesarkan oleh kakek nenek mereka, sehingga mereka membutuhkan bimbingan. Saya berharap bahwa hal ini, dapat menambah pengetahuan mereka, sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Juga menerima pendidikan yang lebih tinggi di kota besar," pungkas Zhang.

Maka tidaklah salah kalau seorang guru disandingkan sejajar dengan seorang pahlawan, karena begitu banyaknya jasa yang telah ia berikan. Mungkin jaman sekarang orang bisa belajar otodidak, akan tetapi jelas dia sudah punya dasar-dasar pengetahuan yang tak lain tak bukan adalah jasa dari seorang guru juga. Sudah patutlah seorang guru mendapat tempat yang mulia di masyarakat, karena guru yang betul-betul mengabdikan dirinya sebagai seorang guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar