Halaman

Jumat, 01 Februari 2019

Rahasia Dibalik Ketentuan Allah

image source : syariahislam.com
Suatu ketika, saya mendengar ceramah dari Syekh Ali Jaber, beliau mengatakan "janganlah memaksa kalau berdo'a". 
Awalnya saya sedikit bingung untuk mencernanya. Do'a kok nggak boleh memaksa. Bukankah do'a adalah ungkapan kita untuk meminta sesuatu kepada Allah agar dikabulkan? Secara teori ya harus sedikit ada paksaan agar keinginan kita dikabulkan.

Dilain waktu, saya melihat disiaran televisi, Ustadz Yusuf Mansur bercerita bahwa dahulu pernah ikut lomba qiroah dan kalah. Waktu itu beliau sedih, karena kalah. Ketika dewasa beliau menyadari, andaikata waktu itu beliau menang, mungkin hari ini beliau tidak akan bisa menjadi seperti ini. Kalau waktu itu menang, mungkin akan lanjut ke lomba qiroah tingkat provinsi, lalu mungkin menang, dan ketingkat lebih atasnya lagi dan seterusnya. Karena kalah, akhirnya beliau menekuni bidang lain hingga jadilah seperti sekarang ini. Seperti kita tahu, Ustadz Yusuf Mansur tidak hanya tersohor karena ilmu agamanya, akan tetapi juga seorang entrepreneur dan ulama yang memikirkan ekonomi umat.

Barulah akhirnya saya menghubung-hubungkan apa yang dikatakan Syekh Ali Jaber dan apa yang diceritakan oleh Ustadz Yusuf Mansur.

Ternyata pilihan Allah adalah yang terbaik bagi hamba-Nya. Mungkin ketika kita berdoa dan tidak dikabulkan oleh Allah, Allah punya rencana lain yang lebih indah yang kita tidak tahu itu bentuknya apa.

Tetapi sebagai manusia awam seperti saya, yang imannya kadang naik kadang turun, tetapi banyak turunnya, pastilah berfikir bahwa pilihan terbaik adalah apa yang ada difikiran kita. Bayangan akan sebuah keindahan dan kesenangan yang ada difikiran kita, itulah yang selalu ada dalam doa-doa kita, yang kita fikir itu adalah pilihan terbaik  bagi kita.

Akan tetapi, pada kenyataannya banyak orang yang kesuksesannya sekarang bukanlah seperti gambaran yang dia bayangkan dahulu kala. Terkadang sebuah kegagalan, musibah, ataupun bentuk cobaan lain adalah awal dari anugerah Allah kepadanya dalam bentuk jalan yang lain lagi.

Seperti sebuah ungkapan mutiara, dikatakan " ketika telah tertutup sebuah pintu pada seseorang, maka Allah akan membuka pintu yang lain baginya".

Ternyata semuanya berkaitan dengan apa yang disampaikan oleh Syekh Ali Jaber, Ustadz Yusuf Mansur, bahwa pilihan Allah adalah yang terbaik bagi hambaNya. Berdo'a memang harus khusu', karena itu adalah adab berdo'a. Apabila do'a kita ternyata belum dikabulkan oleh Allah, mungkin Allah punya rencana lain yang lebih bagus bagi kita. Atau mungkin Allah sebenarnya mengabulkan do'a kita, akan tetapi dalam bentuk yang tidak sesuai dengan apa yang ada difikiran kita. Atau mungkin juga apabila kita diberikan kenikmatan sesuai dengan apa yang kita panjatkan dalam do'a, itu akan malah menjadikan kita jauh dari Allah, menjadi sombong, durhaka atau bentuk lainya yang akan membuat kita sengsara pada akhirnya.

Ternyata inti dari semuanya adalah bersyukur. Segala macam bentuk pemberian Allah, baik sebuah kenikmatan ataupun cobaan ataupun bentuk lainnya, haruslah tetap kita syukuri. Kita tidak tahu rencana Allah kedepannya.

Firman Allah SWT :
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mengumumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’” (QS. Ibrahim: 7).

Percayalah, Allah akan membuka pintu yang lain, ketika sebuah pintu tertutup bagi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar